Ber-Diet Kantong Plastik Menuju Indonesia Bersih 2020 (LCF National Writing Competition 2015)

By
Advertisement
Tema : Aksiku untuk Perubahan Iklim Dunia

Ihwal masalah lingkungan, tidak akan habis untuk diperbicangkan. Setiap hari dapat kita saksikan di media cetak (baca : koran), problematika lingkungan apa saja yang tengah dihadapi tanah air kita. Salah satu masalah yang dekat dengan kita sehari-hari adalah sampah. Dapat kita lihat bahwa apa yang kita konsumsi pasti akan menghasilkan sampah. Ketika makan kita menghasilkan sampah organik. Saat berbelanja buku-buku yang terbungkus plastik menghasilkan sampah anorganik. Di pasar-pasar baik tradisional maupun modern, kantong plastik menjadi benda yang paling mudah untuk didapat. Sulit rasanya untuk tidak menghasilkan sampah sama sekali (zero waste). Aktivitas manusia memungkinkan setiap orang untuk menghasilkan sampah terus-menerus. Sejatinya menjadi perhatian serius baik pemerintah maupun elemen masyarakat lainnya untuk saling terintegrasi, koordinatif, kolaboratif dan komunikatif mengentaskan masalah lingkungan.


Merujuk pada data Greeneration Indonesia tahun 2009 bahwa setiap orang menggunakan 700 kantong plastik setiap tahunnya. Berarti sehari diperkirakan 2-3 kantong plastik Persentase sampah plastik sekitar 10-15% dari seluruh sampah yang dihasilkan manusia. Jika tidak ditanggulangi dengan baik, akan seperti bola salju. Awalnya tampak kecil, namun bila tidak dikendalikan akan menjadi bencana. Seperti kasus yang pernah terjadi di Kebun Binatang Surabaya. Seekor jerapah mati karena memakan kantong plastik yang ia anggap sebagai makanan.

Data lain datang dari Jurnal Science yang menyatakan bahwa Indonesia penyumbang sampah kantong plastik terbesar ke-2 di dunia setelah Tiongkok. Lebih dari 80% sampah plastik terbuang ke laut atau sekitar 8,8 juta ton. Berbagai pusat perbelanjaan, pertokoan, pasar dan lokasi belanja lainnya menyumbangkan banyak kantong plastik yang usia konsumsinya tidak lebih lama dari proses terurainya di tanah.

Sejak tahun 2010, Diet Kantong Plastik telah konsisten melakukan kampanye, advokasi dan edukasi ke lapisan masyarakat untuk mendorong mereka mengurangi penggunaan kantong plastik yang berlebihan. Bermula di Bandung dan sejak 2013 menjadi gerakan nasional yang terdiri dari berbagai organisasi lingkungan lainnya untuk sama-sama bergerak mengampanyekan pentingnya pengurangan kantong plastik. Pada tahun 2014 lalu, saya memutuskan untuk bergabung ke Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik. Awalnya karena sering menjadi relawan sampai akhirnya bergabung ke dalam organisasi secara menyeluruh.

 Kantong plastik sangat sulit terurai. Bahkan hanya sampai tahap terdisintegrasi dan membutuhkan waktu lebih dari 1000 tahun. Kantong plastik diproduksi secara massal dan memakan energi yang sangat besar dan tentunya menghasilkan banyak polutan ke atmosfir, mengeluarkan gas rumah kaca dan menyebabkan polusi udara.

Selama hampir 5 tahun berjalan, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik sudah banyak memberikan inisiatifnya menuju Indonesia Bebas Sampah 2020. Aktivitas yang pernah dilakukan diantaranya yaitu wisata plastik dengan menyusuri Sungai Ciliwung untuk melihat kondisi lingkungan di sana yang dipenuhi sampah kantong plastik. Selain itu, adapula edukasi ke berbagai sekolah. Saya mengedukasi dan melatih anak-anak SD dan SMP di Bandung untuk memberikan pendidikan lingkungan khususnya pengurangan kantong plastik di sekolah dan lingkungan bermain. Tujuannya agar sedari dini mereka sudah mengetahui masalah-masalah lingkungan yang ada di sekitar dan menstimuli mereka sebagai penerus bangsa untuk mau bertindak.

Saya berupaya untuk melakukan kampanye melalui berbagai media dengan menyebarkan informasi seputar cara mengurangi penggunaan kantong plastik dan menganjurkan untuk menggunakan tas pakai ulang saat berbelanja. Usahakan pada langkah awalnya untuk selalu menolak kantong plastik. Dampak bisa dihasilkan secara signifikan jika langkah ini bisa dilakukan secara konsisten dan bertanggung jawab.

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik sering mengampanyekan dan mensosialisasikan Perda Kota Bandung Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik di berbagai kesempatan. Di Jakarta sendiri sudah ada Surat Himbauan Nomor 1 Tahun 2013 dan Nomor 6 Tahun 2014 terkait pengurangan penggunaan kantong plastik saat diselenggarakannya Jakarta Fair.
Selama ini kami berkolaborasi dengan organisasi lingkungan lain seperti Bye-Bye Plastic Bag Bali yang memiliki tujuan sama yaitu mereduksi sampah kantong plastik yang dapat merusak alam, lingkungan dan sektor-sektor lain seperti pariwisata. Aksi yang saat ini sedang digalakkan oleh Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik yaitu sebuah petisi #pay4plastic di Change.org. Kami meminta partisipasi masyarakat untuk mendukung usulan ini yang nantinya akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama agar membuat peraturan khusus terkait pengurangan kantong plastik.

Organisasi seperti LCF dapat menjadi motor penggerak pemuda-pemudi Indonesia untuk bergandengan tangan menyelesaikan masalah lingkungan bersama. Mulailah untuk merumuskan solusi dan melakukan aksi yang berdampak bagi lingkungan. Bisa dengan membersihkan sungai yang kotor, menanam pohon di lahan produktif, mengajak para relawan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dan patuh pada aturan pemerintah terkait penyelamatan lingkungan. Melalui langkah sederhana tersebut dipercaya dapat menyelesaikan masalah lingkungan dengan syarat harus dilakukan secara berkesinambungan. (Adisa Soedarso)

Edukasi #DietKantongPlastik ke sekolah di Bandung

Rampok plastik di Museum Asia Afrika 2015


FGD Diet Kantong Plastik


Pelatihan relawan #DietKantongPlastik

0 comments:

Post a Comment